Hari ini untuk pertama kalinya Ega menemani Irwan manggung di acara musik pagi. Ega membantu memoleskan bedak di wajah Irwan agar tak terlihat pucat di kamera nanti. “Segini cukup, ‘a?” tanya Ega, meminta pendapat Irwan. Irwan memandang wajahnya di cermin. Kini wajahnya sudah terpoles bedak yang cukup tipis. “Cukup, Ga,” jawabnya, singkat. Ega mengangguk mengerti. “Sini, ‘a, biar Ega rapiin kemeja ‘aa,” ujarnya melihat kerah kemeja Irwan yang kurang rapi. Irwan bangkit berdiri menghadap Ega. Dia sedikit membungkukkan badannya agar Ega tidak kesulitan untuk merapikan kerah kemejanya. Ega mengernyitkan dahi saat tangannya berada di leher Irwan. “Kenapa?” tanya Irwan, yang sejak tadi memperhatikan wajah Ega. “‘a Irwan pakai kalung?” tanya Ega, meraba sesuatu yang mengganjal di balik kem