Hanya Adrian Yang Boleh Bicara

1453 Kata

Vanila mendongak, matanya langsung berkaca-kaca dan siap menumpahkan air mata. Sosok tinggi tegap di hadapannya bukanlah siapa-siapa yang asing. Pria itu, dengan wajah tegas namun penuh ketenangan, berdiri diam menatapnya tanpa kata. Untuk sepersekian detik, dunia membeku. Vanila terdiam, bibirnya gemetar, dan tanpa peringatan air matanya langsung jatuh deras. Bukan hanya menetes, tapi tumpah ruah seperti banjir yang lama tertahan. Ia berdiri perlahan dari bangku taman, tubuhnya lemas, namun kakinya melangkah pasti ke arah suaminya, Adrian. Dan begitu ia cukup dekat, Vanila langsung memeluknya. Kuat. Erat. Seolah tubuh pria itu adalah satu-satunya jangkar yang bisa menyelamatkannya dari pusaran dunia yang terlalu bising. Adrian tidak mengatakan apa pun. Tangannya langsung membalas pel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN