Adrian Yang Selembut Kapas ⚠️

1521 Kata

Malam itu, pesawat jet pribadi milik Berliana Karenina mendarat diam-diam di Bandara. Tidak ada publikasi, tidak ada pengawalan besar-besaran. Hanya satu mobil hitam sederhana menjemputnya dan membawanya langsung ke kediaman Adrian Pratama. Di ruang kerja Adrian yang tenang, pria itu berdiri di dekat jendela ketika Berliana masuk dengan langkah tegas. Ia mengenakan mantel panjang berwarna gelap, wajahnya tajam dan serius. "Terima kasih sudah menerima saya malam ini," ujar Berliana singkat. "Saya yang berterima kasih, Anda datang jauh-jauh hanya untuk ini. Silakan duduk." Keduanya duduk. Udara di antara mereka mengandung ketegangan, bukan karena permusuhan, tetapi karena kesadaran akan pentingnya percakapan ini. "Saya sudah mendengar insiden kemarin. Vanila dipaksa menjawab pertanyaan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN