Vanila bangun lebih dulu, tubuhnya terasa ringan sekaligus lemas. Seprai putih berserakan di sekelilingnya, dan kulitnya masih menyimpan jejak dari malam gila yang baru saja berlalu. Ia menoleh ke samping, melihat Adrian yang masih tertidur dengan satu lengan merangkul pinggangnya. Wajah pria itu tampak damai dalam tidurnya, meski rahangnya tetap tegas dan berkarisma. Vanila tersenyum kecil, menyentuh d**a suaminya dengan jemarinya yang lembut. “Mas Adrian, semalam kamu gila banget,” bisiknya pelan, lalu ia peluk tubuh suaminya sebentar sebelum perlahan turun dari ranjang dan mengenakan kimono satin putih yang tergantung di sisi tempat tidur. Beberapa menit kemudian, Adrian membuka matanya. Ia melihat Vanila yang sedang berdiri di balkon kaca kamar dengan rambut acak berantakan dan tubuh