Pagi itu, udara di rumah terasa lembut. Sinar matahari menyusup pelan ke dalam kamar kerja Vanila. Ia duduk di hadapan laptop, mengenakan kemeja oversized milik Adrian yang kebesaran di tubuh mungilnya. Jemarinya menari di atas keyboard, mencoba menuliskan kerangka skripsi yang sudah tertunda beberapa waktu. Di sampingnya, segelas s**u almond dan potongan buah segar yang ditata dengan rapi sudah disiapkan oleh Elise, pelayan rumah tangga mereka yang kompeten dan sangat perhatian. "Mrs. Vanila, please don’t forget your vitamin. I leave it here on the tray, ya," ucap Elise dengan aksen Inggris yang masih sedikit kental. "And finish your fruit, okay? Baby needs it." Vanila terkekeh pelan dan mengangguk. "Thank you, Elise. You really treat me like a queen." "That’s because you are, Ma'am.