Istri Berbahaya CEO Dingin

898 Kata

"Kamu lihat pemandangannya?" Vanila berbisik, suaranya lembut dengan senyum menggoda. Adrian berdiri di sampingnya, tangannya masuk ke saku celana sambil memandangi bayangan lampu kota. "Indah. Tapi tidak lebih indah dari kamu." Vanila tersenyum, lalu perlahan mendekat ke tubuh suaminya. Tangannya meraba d**a Adrian, menelusuri kemeja hitam yang dikenakannya, kemudian naik ke lehernya dan menarik wajah Adrian turun untuk mengecup bibirnya. "Kenapa kamu berkata seolah aku ini benar-benar indah," ucap Vanila. "Lebih dari yang kamu kira, kamu keindahan yang kekal." Kecupan itu lembut. Ringan. Tapi ada api yang menyala perlahan. "Kita di tempat umum, Sayang," gumam Adrian, matanya mulai gelap menatap Vanila. "Tapi lorong ini sepi," jawab Vanila sambil memutar kunci kamar di jarinya. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN