Setelah kembali dari perjalanan singkat mereka, apartemen mewah di Manhattan kembali terasa seperti rumah. Tapi hari itu, Vanila tak banyak bersama Adrian. Ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan Berliana, mengunjungi kantor pusat, menghadiri pertemuan informal, dan memperkenalkan diri sebagai putri kandung dari sosok wanita berpengaruh itu. Semua terasa baru, mendebarkan, sekaligus membuatnya lelah secara emosional.
Berliana menyambutnya dengan hangat, memperkenalkannya pada beberapa rekan bisnis penting dalam lingkaran eksklusif. Mereka makan malam bersama di sebuah ballroom hotel bintang lima. Lampu gantung kristal menggantung megah di langit-langit. Musik jazz mengalun lembut. Para tamu berdiri dalam balutan gaun malam dan tuksedo mahal.
Adrian hadir dengan jas hitam pas badan. Van
