Setelah Berliana pulang, suasana di rumah kembali tenang. Vanila dan Adrian menyelesaikan makan malam mereka dengan percakapan ringan, lalu mulai merapikan kembali ruangan yang sebelumnya dipenuhi kotak-kotak hadiah dari Berliana. Di tengah keheningan malam, Vanila memutuskan untuk duduk sejenak di sofa, merasakan perutnya yang mulai membulat—tanda kehidupan kecil yang sedang tumbuh dalam rahimnya. Tangannya terangkat perlahan, mengusap perut dengan kelembutan seorang ibu. Ia mengambil ponsel, mengatur sudut kamera, lalu memotret profil dirinya dari samping. Terlihat jelas perut yang mulai membesar, meski belum sepenuhnya menonjol. Tapi bagi Vanila, itu lebih dari cukup untuk membuat dadanya bergetar. Ia membuka pesan, lalu mengetik. Vanila: Baby bump gue mulai kelihatan, Ra. Lo harus