Perintah Adrian Yang Tak Bisa di Bantah

1178 Kata

“Mas, aku keluar dulu ya sore ini,” ucap Vanila sambil memakai jam tangan. Ia berdiri di depan cermin, membenahi kerudungnya yang tampak rapi. Adrian yang sedang duduk di sofa sambil menatap layar laptop, menoleh. “Pergi ke mana?” “Mau ketemu Elvira. Aku udah ceritain waktu itu ke kamu. Dia ngajak diskusi soal bahan skripsi. Katanya dia nemu insight baru dari wawancaranya dengan narasumber,” jawab Vanila sambil mengambil tas. “Hmm,” gumam Adrian. Sekilas dia tampak biasa saja, tapi sorot matanya berubah tipis. Vanila meliriknya. “Kenapa? Mas nggak suka aku kerja bareng dia?” Adrian menggeleng perlahan, mendekat lalu mengecup dahi Vanila. “Nggak, bukan begitu. Aku cuma nggak pengin kamu kecapekan. Tapi kalau ini penting buat skripsimu, nggak apa-apa. Pulangnya jangan malam.” Vanila te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN