Vanila menutup laptopnya dengan pelan. Pikirannya kalut. Skripsi yang harusnya jadi prioritas malam ini, justru tergeser oleh satu pertanyaan yang terus menghantui: siapa sebenarnya Elvira bagi suaminya? Beberapa hari terakhir terasa janggal. Sejak Adrian meminta Vanila untuk memutus kontak dengan Elvira, pikirannya tak pernah benar-benar tenang. Ia tahu suaminya protektif. Adrian bahkan bisa sangat keras ketika menyangkut dirinya. Tapi kali ini terasa berbeda. Vanila berdiri dari meja kerjanya, berjalan pelan ke balkon kamar. Udara malam menyentuh kulitnya, tapi tak cukup dingin untuk menenangkan gejolak dalam dadanya. Ia memeluk tubuh sendiri, seperti mencari jawaban di antara angin yang berembus pelan. "Apa benar cuma karena Elvira orang asing?" gumamnya, nyaris tak bersuara. Seanda