Vanila menatap layar ponselnya cukup lama. Tangannya gemetar, tapi bukan karena takut. Ada sesuatu dalam dirinya yang tak tenang sejak hari itu, sejak Adrian menunjukkan sisi yang belum pernah ia lihat sebelumnya, sisi posesif, sisi yang melindungi dengan caranya yang keras. "Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka?" gumamnya pelan. Ia membuka daftar kontak. Mencari nama yang sudah diblokir. Ia mengetuk layar. Lalu menekan Unblock. Tak butuh waktu lama, jemarinya menari di atas keyboard. Namun sebelum ia mengirim pesan, satu pesan tiba-tiba masuk, Elvira mengajaknya bertemu. ** Vanila memutar cangkir kopinya pelan, menatap cairan hitam pekat di dalamnya tanpa benar-benar berminat untuk meminumnya. Di seberangnya, Elvira duduk dengan tangan saling menggenggam di atas pangkuannya.