Saat Ngidam Jadi Misi Negara

1169 Kata

Hari itu kampus terlihat seperti biasa, riuh rendah dengan mahasiswa lalu lalang di lorong dan halaman. Tapi tidak ada yang benar-benar biasa bagi Vanila saat ini. Dengan langkah perlahan, Vanila berjalan dari parkiran menuju gedung fakultasnya. Di sampingnya, seorang pria tinggi berjas hitam mengikuti dari jarak tiga langkah. Tubuhnya tegap, mata waspada, dan telinga terhubung ke perangkat kecil di telinganya. Ia adalah salah satu dari dua bodyguard yang diminta Adrian untuk mengawalnya secara langsung selama di lingkungan luar rumah. Vanila sempat menolak pengawalan ketat itu. Tapi Adrian bersikeras. Bukan hanya karena statusnya sebagai istri konglomerat atau putri Berliana Karenina, tapi karena ia kini sedang mengandung anak mereka. Dan Adrian tak ingin mengambil risiko sedikit pun.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN