Makan malam itu disiapkan sederhana di halaman belakang rumah Adrian dan Vanila. Lampu-lampu gantung menggantung rendah di antara pohon-pohon kecil. Meja kayu dipenuhi hidangan rumahan, bukan menu mewah restoran. Vanila ingin semuanya terasa dekat, hangat, dan jujur. Tiara datang dengan gaun santai dan sneakers putih, rambutnya diikat asal. Begitu masuk, matanya langsung menyapu suasana, lalu tertawa kecil. "Van, sori gue telat ya," ucap Tiara. Vanila langsung memeluk Tiara dengan mata berkaca-kaca. "Ra, makasih ya udah mau datang." "Hey, lo kenapa, Van?" tanya Tiara. "Gue gapapa kok," sahutnya. "Yuk duduk dulu." "Seriusan, Van? Karena wartawan kemarin, ya? asli gue tuh panik banget pas liat lo dikepung sama mereka. Lo yakin gapapa? suami lo pasti udah turun tangan, kan?" Tiara m