Keputusan Untuk Pindah Sementara

1255 Kata

New York, pukul lima pagi. Ruang kerja pribadi Berliana Karenina sudah terang. Lampu gantung kristal memantulkan cahaya ke meja panjang dari marmer putih. Di balik jendela kaca besar, Manhattan baru saja bergeliat bangun. Tapi Berliana sudah duduk tenang, secangkir kopi hitam di tangan kirinya, sementara layar tablet di meja menampilkan laporan dari staf kepercayaannya. Laporan itu singkat, tapi cukup membuat perutnya terasa tidak nyaman. Seorang pria bernama Davin, yang merupakan putra salah satu pesaing lama dalam industri perhiasan Asia Tenggara, mencoba mendekati Vanila dalam sebuah acara bisnis. Tak hanya mendekat, pria itu juga menyentuh wajah putrinya, membuat Vanila terlihat tertekan. Semua terekam dalam pengawasan tim yang ia pasang secara diam-diam untuk melindungi Vanila. Ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN