"Masih mau menuntut?" tanya Alvaro yang mengamati Agung yang seketika menjadi lesu setelah menertawakan keduaorangtua Mala dan menghina Mala. Emosi Agung sangat tidak stabil. Agung terdiam. Dia edarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruang tamu yang sudah sepi. Tinggal dirinya dan Alvaro. Agung sekilas melihat wajah Alvaro. Lalu tiba-tiba dia menangis. "Jangan sampai aku tertipu tangismu, Gung," decak Alvaro. Sedikit ikut merasakan perasaan Agung. "Aku benar-benar menyesal, Alva..." lirih Agung pelan. "Sudah aku katakan," decak Alvaro sesal. "Padahal Poernama tetap memberi kamu hak kuasa untuk mengurus perusahaan JW Poernama, jika kamu ikuti saranku untuk pulang. Tapi kamu malah berkeras ingin semuanya. Akhirnya Poernama juga berkeras ingin tidak ada satupun tersisa untukmu," lanjut A

