Kinanti yang merasa semuanya beres, meminta izin Dimas untuk kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian. Dimas mengangguk mengiyakan. Dimas pikir Kinanti naik lagi ke tangga menuju ke lantai tiga, menuju kamar Arsa. Ternyata Kinanti memasuki kamar yang berada di sebelah kamar Dimas yang biasa ditempati Dimas saat menginap di rumah papanya. Tentu saja Dimas merasa heran. Langkahnya terhenti dan berbalik mendekati Kinanti dengan tatapan penuh curiga. "Kamu tidak sekamar dengan papaku?" tanyanya penuh waspada. "Ha?" Kinanti tidak yakin dengan pertanyaan Dimas. Apalagi dia sedang menyapukan rambut basahnya dengan handuk kecil, tentu pertanyaan Dimas terdengar tidak begitu jelas di telinganya. "Aku tanya, bukannya seharusnya kamu sekamar dengan papaku?" ulang Dimas memperjelas pertanyaanny

