“Oke … oke, Pak Yono. Sudah di depan gedung ya?” Tari tampak sibuk menghubungi seseorang. Dia berdiri di depan pintu lift khusus Dimas di lantai dasar. Tak lama kemudian, pintu lift terbuka, Tari langsung mengikuti langkah tegap Dimas yang tergesa-gesa ke luar dari lift. Keduanya lalu melangkah ke luar dari gedung kantor menuju mobil sedan mewah hitam yang baru saja terparkir. Tari dengan sigap membukakan pintu belakang mobil untuk bosnya itu. “Kamu urus sisa pekerjaan saya, Tari!” perintah Dimas. “Siap, Pak!” balas Tari cepat dan tegap. Baru saja mobil ke luar dari gerbang kantor, Dimas terima sebuah pesan di layar ponselnya. “Kita ke kampus Negeri Nusantara, Pak,” suruh Dimas yang sudah menerima informasi nomor ponsel Kinanti dari pegawai rumah tangga kediaman papanya. Dimas langsu

