Dimas selalu menduga bahwa Kinanti menikah dengan papanya dengan maksud tertentu, yang awalnya adalah demi uang. Namun, ternyata Kinanti tidak meminta lebih dari yang menjadi haknya, bahkan dia mau menyetujui perjanjian pra nikah bahwa dia tidak berhak apapun dari harta yang dimiliki Arsa dan dengan sukarela menandatangani surat perjanjian tersebut. Kini Dimas mulai berpikir bahwa Kinanti memiliki niat lain. Akan tetapi di saat dia mengingat cara Kinanti meminta saran kepadanya tentang pakaian yang harus dia pakai suatu malam, Kinanti tidak pula bermaksud merayunya. Lagi pula Kinanti sadar bahwa dia sendiri tidak menyukainya, bahkan membencinya. Lalu bagaimana dia bisa membungkuk hormat terhadap orang yang membencinya dengan mata dingin dan acuh tak acuh? Ah. Dimas sepertinya terlalu banya

