Sama sekali tidak terpikirkan oleh Agung bahwa dua orang yang duduk santai tersebut adalah Damian dan sahabat kentalnya sekaligus orang kepercayaannya, Gustav Alvaro. Dia pandang sinis Alvaro yang juga tersenyum sinis ke arahnya. Agung dan Alvaro memang selalu tidak menyukai satu sama lain sedari kuliah. Dia sangat tahu Alvaro sering ingin tahu apa yang dia lakukan semasa kuliah. Bukan dia saja menjadi 'korban keingintahuan' Alvaro, tapi juga teman-teman kuliah lainnya, terutama para mahasiswa yang terkadang berbuat curang dalam proses kuliah. Alvaro memang tidak bertindak apa-apa terhadap mereka, akan tetapi tatapan Alvaro terhadap siapa saja yang berbuat tidak baik semasa kuliah, pasti akan merasa kurang nyaman dengan tatapan Alvaro yang seolah-olah berkata 'I know what you're all did'.

