Mamanya sibuk dengan pekerjaannya, tapi masih penasaran dan sempat menanyakan tentang wanita beranak satu itu. “Dia berasal dari mana, sampai bisa membuat nenekmu begitu percaya dan ingin dekat dengannya?” Mamanya sibuk menggerutu, membuat Arkana enggan menjawabnya. Ia juga sibuk dengan gawainya. Mengatur tempat agar aman untuk nenek tercintanya. Ia sedang mengatur siasat sambil memikirkan tentang manajer Han yang telah menggelapkan banyak uang perusahaan. “Ar, kamu tahu tidak?” mamanya masih bertanya lagi, padahal ia sudah cuek seolah tak mendengarnya. Arkana mengedikkan bahunya, lalu berdiri dan menekan salah satu kontak di HP nya. “Mama selalu bertanya padamu, tapi kamu selalu tidak tahu, apa sih yang kamu tahu tentang wanita itu?” “Mah, aku nggak mau tahu siapa dia, tapi yang jelas