Kasih mengetuk pintu ruangan Biantara. Setelah mendengar suara dari dalam yang mempersilakannya masuk, Kasih segera membuka pintu di hadapannya. "Kinena," ucap Biantara menatap Kasih dengan kernyitan di dahi. "Kamu belum pulang?" tanyanya seraya mengamati jam di pergelangan tangannya. "Ini udah jam tujuh malam. Kamu lembur kah?" "Kerjaan baru selesai, Pak. Ini juga mau pulang," kata Kasih. "Tapi, ada yang mau saya bicarain sama Anda sebelum saya pulang, Pak." "Ada apa?" tanya Biantara bingung. "Ayo duduk di sana." Biantara menunjuk arah sofa yang berada di ruangannya. Kemudian, Kasih berjalan ke arah sofa. Biantara pun berpindah duduk di sana. Diam-diam Kasih mengamati Biantara yang jauh lebih baik dari pertama kali Kasih melihat pria ini di kelab malam. Dulu, aura Biantara terlihat