Kasih berjalan keluar dari dalam lift menuju ke arah meja kerja Marcel. "Hai," sapa Kasih kepada Marcel yang sibuk dengan dokumen di atas meja. Sapaan itu membuat Marcel mengangkat pandangan ke arah Kasih. "Hai, Kasih," balas Marcel tersenyum ke arah perempuan di depannya. "Nyari Pak Bian, ya?" tanyanya. Kasih menganggukkan kepala, berbohong. "Pak Biannya lagi keluar.” “Begitu, ya,” balas Kasih. “Balik kantor lagi nggak?” “Iya. Tapi, agak sorean kayaknya,” jawab Marcel. “Apa ada pesan yang perlu disampaikan ke Pak Bian? Atau mau minta tanda tangan?” “Ada yang mau dibahas sama Pak Bian,” kata Kasih. “Ya udah nanti deh, aku balik lagi buat ketemu langsung sama Pak Bian.” “Atau nggak hubungi langsung aja. Kamu punya nomornya kan?” “Punya kok,” balas Kasih. Lalu, Kasih bergumam seb