Extra Part 2 - Restu Papa Indra

1967 Kata

Rabu (11.43), 09 Juni 2021 ---------------------- Rumah di hadapan mereka terlihat mengerikan, seolah akan ambruk sewaktu-waktu. Dan rumah itu begitu sempit. Kira-kira hanya seluas tiga kali tiga meter. Bahkan kamar Alan jauh lebih luas dari rumah itu. Yang membuat rumah itu terlihat semakin buruk adalah anyaman bambu yang terlihat sudah rapuh digunakan sebagai dindingnya. Jelas dinding semacam itu tidak mungkin bisa menghalau udara dingin yang menerobos masuk. Tanpa bisa dicegah, air mata Destia menitik. Dia tidak menyangka kondisi Papanya bisa segini mengenaskan. Melihat Destia menangis, Alan langsung merangkul pundaknya lalu membenamkan wajah wanita itu di dadanya. Dia sungguh kagum pada Destia dan Mamanya. Setelah semua perlakuan buruk Indra, kedua wanita itu tetap menyayangi Indr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN