Aruna tersenyum. Menatap pada sang suami sembari menjawab, "Ya, aku mau. Aku akan selalu bersamamu di mana pun kau berada, Bi." Kebahagiaan Fabian membuncah. Ia kecup berkali-kali punggung tangan sang istri. "Terima kasih, Aruna. Kau memang istri yang baik. Kita sama-sama berdoa. Semoga Tuhan menggerakkan hati papa dan mama agar mau menerima dan merestui pernikahan kita berdua." Lagi-lagi hanya anggukan kepala yang Aruna berikan untuk menjawab semua yang Fabian katakan. Tanpa Fabian minta pun, tak henti Aruna berdoa semoga ia bisa diterima di keluarga besar Limantara. Bukan harta yang Aruna cari. Namun, kebaikan hati dan ketulusan cinta seorang Fabian Limantara lah yang Aruna inginkan saat ini. -----Back to story----- "Bi, kenapa aku jadi takut dan deg-degan begini?" gugup Aruna berk