“Ran, belum pulang?” tanya suara di belakang Rana. Rana yang sedang menyapu lantai sontak menoleh. Dilihatnya Randra tengah berdiri di dekat kasir. “Mau nyelesain ini dulu, Kak,” jawab Rana. “Mau pulang bareng?” tanya Randra lagi. “Aku tungguin.” Rana menggelengkan kepala. “Nggak perlu. Kak Randra pulang duluan aja.” “Ini hampir jam sebelas malam, Ran. Kamu mau pulang sama siapa? Nyapunya lanjutin besok aja. Lagian anak-anak yang lain udah pada pulang,” kata Kak Randra kepada Rana. “Yunus sama Anin masih di sini kok. Mereka lagi keluar bentar beli sesuatu. Nanti aku pulang bareng mereka, Kak.” Randra menghela napas dalam. “Ya udah kalau gitu aku duluan ya, Ran,” kata Randra dengan berat hati. “Hati-hati pulangnya.” Rana tersenyum lalu menganggu