Tatapan Ruby mengarah pada punggung Sagara yang sedang berjalan meninggalkannya. Kini ia merasa sedikit lega setelah pria itu meninggalkannya sendiri. “Aku khawatir banget sama kamu, By,” kata Farand yang membuat Ruby semakin terisak. “Apa aku bisa menemuimu?” tanya Farand. “Kamu di mana?” “Aku sedang makan siang dengan Sagara,” kata Ruby dengan berat hati. “Dan Nggak bisa. Kamu nggak bisa ke sini. Ada beberapa bodyguard yang berjaga di luar restoran. Dan aku nggak tahu kapan aku bisa ketemu sama kamu,” jawabnya dengan jantung berdenyut nyeri. “Mereka nggak akan ngijinin kamu ketemu sama aku.” “Apa aku tidak bisa melakukan apa-apa buat kamu?” tanya Farand lirih, terdengar cukup putus asa. Air mata kembali mengalir di kedua mata Ruby. Saat ini Ruby seolah tengah keh