Jantung Dunia Mereka

1445 Kata

Malam itu, setelah acara tujuh bulanan selesai dan semua tamu pulang, penthouse kembali terasa hening. Tapi keheningan itu bukan kosong—melainkan dipenuhi kehangatan yang meresap hingga ke sudut-sudut ruang. Di ruang tengah, Nadine dan Zayn duduk bersila di atas karpet, dikelilingi oleh kertas-kertas bertuliskan nama bayi, buku nama, dan catatan kecil. “Jadi,” kata Zayn sambil menguap kecil, “kita sudah punya sekitar … tujuh puluh tiga nama?” Nadine tertawa pelan. Ia mengambil satu kertas dari tumpukan dan membacanya. “Aksara, Aruna, Larasati, Nara, Rayyan…” Zayn menyandarkan punggung ke sofa. “Semua bagus. Tapi aku pengen nama yang… pas. Yang saat kita panggil, dunia rasanya lengkap.” Nadine mengangguk setuju, matanya berbinar. Ia mengambil pulpen dan mulai menggambar bintang-bintang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN