Chapter 62: Janji di Ujung Perjalanan Langit Jakarta sore itu tampak cerah, seperti menyambut kembali dua hati yang pulang membawa cerita dari negeri jauh. Pesawat kelas bisnis yang membawa Zayn dan Nadine dari Paris baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Pendaratan yang mulus, tidak sebanding dengan degup jantung Nadine yang sejak beberapa jam lalu berdetak tidak karuan. Zayn meraih tangan Nadine begitu seatbelt sign dimatikan. “Kamu ngantuk?” tanyanya pelan, jemarinya membelai punggung tangan Nadine. Nadine menggeleng pelan, senyum tipis tersungging di bibirnya. “Aku deg-degan.” Zayn menaikkan satu alis. “Deg-degan kenapa? Pulang ke rumah sendiri?” Nada suara pria itu jelas menggoda, seperti biasa. Nadine mengerucutkan bibirnya. “Aku deg-degan karena kita akan ngomong ke bun