The Wedding Planner

1603 Kata

Siang itu, Jakarta sedang cerah. Sebuah hari yang sempurna untuk memulai sesuatu yang besar—setidaknya itulah yang diyakini Nadine. Mobil sedan hitam milik Zayn melaju pelan di sepanjang jalan Sudirman, menuju sebuah gedung kantor di kawasan SCBD. Di dalamnya, Zayn duduk tenang di balik kemudi, sebelah tangannya menggenggam erat jemari Nadine yang tergeletak manis di pangkuannya. “Mau kopi dulu sebelum ketemu WO?” tanya Zayn santai, sekilas menoleh ke arah wanita yang sudah resmi bertunangan dengannya itu. Nadine mendesah, tangannya yang bebas sibuk merapikan rambut ikalnya. “Enggak. Kalau aku ngopi sekarang, nanti deg-degannya makin parah.” Zayn terkekeh pelan. “Ini cuma rapat sama Wedding Organizer, sayang. Bukan interview direksi.” Nadine memutar bola matanya. “Kamu pikir gampang ja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN