Lamaran

1780 Kata

Chapter 64: Janji Resmi di Hadapan Keluarga Matahari Jakarta belum tinggi, namun rumah keluarga Nadine sudah riuh sejak subuh. Nadine berdiri di depan cermin kamarnya, mengenakan dress kebaya putih yang dipilihkan bundanya. Mata cokelatnya menatap bayangannya sendiri, gugup. Jemarinya sibuk merapikan kerah kebaya yang sebetulnya sudah sempurna. “Nadine! Kerudung buat Bunda mana?” suara Bunda Ratri melengking dari lantai bawah. Nadine menoleh ke pintu, lalu berbalik lagi ke cermin. “Di lemari pojok, Bun!” teriaknya. “Itu kerudung pesta, yang satunya lagi!” balas sang bunda lagi. “Oh iya ini Bun, sebentar!” Nadine keluar dari kamarnya sembari membawa paperbag untuk bunda dan kembali tidak lama kemudian. Dia menghembuskan napas panjang. Dira, yang sejak pagi duduk santai sambil mengunya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN