Hari ini seharusnya menjadi hari yang biasa—perjalanan bisnis Nadine dan Zayn ke Singapura untuk bertemu dengan salah satu klien internasional Bima Cakra Group. Perjalanan ini sudah dijadwalkan sejak lama, dan Nadine sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Namun, ada satu hal yang tidak ia duga. Begitu Nadine tiba di bandara dengan koper kecilnya, Zayn sudah menunggunya di lounge VIP. Pria itu tampak santai dengan kemeja hitam yang lengannya digulung, celana panjang slim-fit, dan jam tangan mewah yang berkilauan di pergelangannya. Tetapi yang membuat Nadine sedikit terkejut adalah tatapan tajam Zayn yang langsung mengunci perhatiannya begitu ia muncul. Nadine mendekat dengan langkah ringan, tetapi bahkan sebelum ia bisa menyapa, Zayn sudah berbicara lebih dulu. “Kenapa baru sampai?