Satu Minggu Setelah Meeting Pertama dengan Zayn
Nadine menatap layar laptopnya dengan kosong. Sudah lebih dari sepuluh menit ia mencoba fokus menyelesaikan proposal untuk klien baru, tetapi pikirannya justru melayang ke satu hal yang terus mengusiknya sejak beberapa hari terakhir.
Zayn.
Pria itu telah berubah.
Tapi apakah perubahan itu nyata?
Atau hanya sementara?
Sejak pertemuan mereka di gala Horizon Consulting, Zayn benar-benar menjaga jarak. Tidak ada lagi sikap posesif, tidak ada lagi paksaan untuk mengendalikan hidupnya. Sebaliknya, Zayn justru hadir dengan cara yang lebih… halus.
Setiap pagi, ada satu cup kopi favoritnya dari coffe shop terkenal di meja kerja. Tidak ada catatan, tidak ada pesan yang menyertainya. Namun, Nadine tahu siapa yang mengirimnya.
Saat meeting berlan
