Nadine duduk di kursinya di kelas bisnis dengan perasaan campur aduk. Penerbangan dari Tokyo ke Jakarta akan memakan waktu sekitar tujuh jam, dan yang membuatnya semakin tidak tenang adalah fakta bahwa ia akan duduk di sebelah Zayn sepanjang perjalanan ini. Zayn yang kini berubah manis, Zayn yang penuh perhatian dan Zayn yang berlebihan membuatnya jadi tidak enak hati. Zayn, yang baru saja menyimpan koper kabinnya di kompartemen atas, menoleh dan tersenyum kecil ke arahnya sebelum duduk. “Kamu kelihatan tegang, Sayang.” Nadine mendengus pelan, merapikan posisi duduknya. “Aku hanya lelah.” Zayn terkekeh. “Kalau lelah, sini, aku punya bahu yang nyaman untukmu.” Itu ‘kan, pria itu jadi puitis. Nadine meliriknya tajam. “Aku baik-baik aja.” Namun, setelah dua jam berlalu di dalam pesawat