Di ujung Tali Harapan

1071 Kata

*Ritz Carlton Ballroom – 08.15 WIB Mata Nadine terpaku pada layar ponsel yang baru saja ditunjukkan oleh Bagus. Wajahnya memucat, lututnya hampir lemas seandainya Zayn tidak sigap meraih pinggangnya, menahan tubuh wanita itu agar tidak jatuh. Zayn mengatup rahang, pandangannya menusuk ke layar ponsel Bagus. “Berita dari mana?” suaranya rendah, tapi mengandung kemarahan yang tertahan. Bagus berdiri tegang di depan mereka, jasnya masih rapi meski keringat dingin membasahi pelipisnya. “Portal luar. Awalnya dari forum darkweb, sekarang masuk ke media besar.” Nadine menutup mulutnya menggunakan satu tangan. Ia sudah mengalami malam yang berat sebelumnya. Tapi ini… ini lebih buruk dari semua ketakutannya. Bunda Ratri mendekat cepat, diikuti Hera dan Bram yang mendengar desas-desus di ballr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN