Chapter 50: Keputusan Nadine “Wah … masak apa ini Bun?” Nadine yang baru turun dari kamarnya menyapa bunda yang sedang sibuk di dapur. “Masak kesukaan kamu,” kata bunda tapi nada suaranya terdengar dingin di telinga Nadine. “Anak Bunda ‘kan baru pulang setelah berminggu-minggu di Bali, jadi pasti kangen masakan Bunda.” Dan sekali lagi, nada suara Bunda terdengar seperti sedang menyendir. Cup. Meski begitu, Nadine memberi kecupan di pipi sang bunda. “Makasih ya, Bun.” Dan tidak lupa mengucapkan terimakasih. Dia malu, sudah sebesar ini masih dilayani bundanya. Bunda tidak merespon dengan kata-kata tapi Nadine masih bisa melihat bibir sang bunda tersenyum. Tidak berapa lama makan malam tersaji di atas meja. Nadine duduk di meja makan bersama kedua orang tuanya di rumah tempat dia di