“Pagi, Pak Rayyan.” Sapaan yang terdengar ramah saat Rayyan memasuki dapur itu membuat Rayyan sontak menyungging senyum manis. “Pagi, Dok.” Dokter Mia terlihat sudah sibuk di dapur seperti biasa. “Pagi ini saya buatkan nasi tim ayam wortel dengan telur rebus, plus tumis bayam dan jagung manis untuk Rayya, ya, Pak.” Dokter Mia menjelaskan menu yang dibuatnya seperti biasa. “Baik, Dok. Terima kasih.” “Ini cemilan paginya sudah saya siapkan biskuit gandum dengan buah pir.” “Ah, iya, nanti saya bawa sekalian ke kamar.” “Tuan, ini kopi dan roti pangangnya sudah siap.” Bi Salma ikut menimpali, membuat Rayyan mengangguk. “Tolong satukan sekalian dengan cemilan Rayya sebelum sarapan, Bi. Biar saya bawa ke kamar.” Bi Salma lalu menyatukan semua makanan itu di satu nampan dan ke