Bab 40 | Nanti Kamu Tau

1717 Kata

Rayya sudah selesai mengemas semua barang-barangnya, sudah berpamitan juga pada Pak Drajat -kepala dusun yang banyak membantunya selama ini. Dia kembali mengecek ponselnya, namun pesan-pesan yang dikirimkan pada Rayyan tidak berbalas seperti biasa. "Cih! Dasar jual mahal, padahal bibirnya udah diobral nyipok anak gadis orang." Ucap Rayya mendengus lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa ruang tamu. Semenjak ciuman di dapur itu, Rayya memang selalu meneror Rayyan selain mengupdate keadaan Lova, namun dasarnya si kepala batu, tidak ada respon apapun selain. 'Ya.' 'Oke.' 'Good.' Hanya tiga kata keramat itu yang selalu Rayya terima sebagai balasan atas semua chat panjang lebarnya, yang dia tulis dengan antusias sambil menyertakan perasaan di dalamnya. Dia sudah meng-cover semua perabotan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN