Rayyan langsung memukuli pria botak itu tanpa memberikan sedikit pun kesempatan pada si pria untuk bisa melawannya. Devin menghubungi pihak keamanan hotel dengan wajah tidak kalah panik dan juga merasa ngeri melihat keadaan Rayya di sudut ruangan. Tubuh wanita itu bergetar seluruhnya, menggigil dengan tangis yang menyayat hati, Rayya pasti sangat ketakutan. “Pegangi dia Devin!” Teriak Rayyan membuat Devin langsung mengambil alih dan kembali memberikan satu pukulannya pada pria botak yang dia taksir usianya sekitar empat puluh tahunan. Rayyan menarik napasnya panjang dengan rasa sesal yang tiba-tiba membelenggu melihat keadaan Rayya dan segala pinta wanita itu sebelumnya, termasuk tentang perasaan tidak nyaman Rayya di kamarnya sendiri. Rayyan langsung berjongkok dan menyentuh bah