Bab 87 | Dua Keinginan

2225 Kata

Bibirnya mengulum senyum puas saat melihat hasil kerja suaminya yang begitu sempurna dalam membersihkan make up di wajahnya. Wajahnya kini terlihat bersih, tinggal dibersihkan sekali lagi dengan sabun cuci muka. Mengingat sesuatu, membuat Rayya beranjak menuju ke walk in closet. Bukankah sudah seharusnya dia menyiapkan piyama untuk suaminya? Ini akan menjadi tugas pertamanya sebagai istri, kan? Ah, kenapa memikirkan itu dalam benak saja membuatnya merasa senang? Dia tidak sabar menjalani hari-hari ke depan sebagai seorang istri dari si taipan tampan itu. “Loh, Abang, cepat sekali mandinya?” Rayya mengernyit bingung, perasaan dirinya baru duduk sebentar setelah menyiapkan piyama. Atau memang dirinya yang terlalu lamban? Rayyan yang mendengar itu terkekeh lalu menunduk untuk m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN