Rayyan menggeleng sambil terkekeh melihat kelakuan mamanya sejak kemarin. Jujur Rayyan sedikit terhibur dengan tingkah manja mamanya sejak dia kembali ke rumah. Ini minggu kedua sejak wanita itu pergi meninggalkannya. Ah, lagi-lagi saat dirinya melamun, wanita itu menelusup seperti pencuri yang berhasil mengobrak-abrik hatinya dan kembali menyayat-nyayat di dalam sana. Jujur, sejak malam itu, Rayyan tidak ingin mencari tau segala hal yang berhubungan dengan Rayya, pun terhadap serangan Raespati yang mungkin datang, Rayyan memutuskan untuk meminta keluarganya lebih waspada dan berjaga-jaga. Jika mereka benar ingin memulai perang, Rayyan baru akan menghadapinya. “Ray … Sudah lah, kamu tidak usah berangkat, ya, besok pagi?” Pinta Mama Ivanka dengan raut sedihnya. Sudah tiga hari ini ma