-Bang … Aku diundang makan malam sama Pak Oktav.- -Siapa?- -Oktav Alfahri. Pasien yang empat bulan lalu menjalani operasi aneurisma pada batang otak. Dia mau mengucapkan terima kasih dan ngundang makan malam. Mungkin dia ngerasa hutang budi banget karena itu memang case berat dan waktu itu banyak dokter yang angkat tangan. Jadi tolong kasih tau Kelana aku ngga makan malam di rumah, ya, Bang?- -Ya udah. Jangan pulang malem-malem.- -Oke. Thanks, Bang.- Arsa mematikan sambungan teleponnya dengan Ayden. Dia menghela napas panjang sambil memijit pelipisnya. Sungguh, dia tidak pernah menginginkan berada dalam situasi seperti ini. Dia menyayangi Ayden juga Kelana. Dia tidak ingin berperang dengan siapa pun, apalagi dengan saudaranya, dan tujuannya menyelamatkan Rayya pun untuk meny