“Kenapa kamu ada di sini?” “Fiona aku….” “Pergi! Jangan ganggu keluarga ku.” Usir Fiona. Ardian berlutut di hadapan Fiona. “Aku tahu aku salah, tolong maafin aku sayang. Kamu boleh lampiasin marah kamu sama Mas asal kamu maafin Mas dan kita kembali bersama, sayang.” Fiona berdecih, “Marah? Untuk apa. Terlalu capek hidup aku buat ngebenci kamu. Kalau maaf udah dari dulu aku maafin kamu. Sekarang lebih baik kamu pergi. Jangan pernah kembali dan ganggu keluarga ku.” Fiona menutup pintu tapi Ardian menahannya. “Fiona tunggu. Aku mohon kita bicara baik-baik.” Ardian menahan pintu yang hampir tertutup itu. “Ngga. Pergi kamu!” Fiona mendorong pintu lebih kuat. Keduanya saling mendorong satu sama lai