“Jangan panggil namaku” Sinis Mikaila. “Mika” Tegur Conradinez. “Kenapa? Pria b******k itu memang tak pantas mengucapkan namaku” Ucap Mikaila. “Mik” Tegus Conradinez yang kali ini lebih lembut dari sebelumnya. Saat ini Mikaila sedang berada dalam sifat keras kepalanya. Jika ia juga melawan dengan keras, bukannya mereda, Mikaila malah akan semakin menjadi. “Mika, dengar penjelasan Papa dulu, Nak” Ucap Rico. “Hah! Papa? Siapa yang kau maksud Papa? Papaku sudah meninggal saat aku berusia delapan tahun” Sindir Mikaila. Conradinez lantas segera menggenggam tangan Mikaila, berharap bahwa itu akan menenangkan sang kekasih. “Papa tahu, sekarang kamu membenci Papa. Tapi tolong, dengarkan penjelasan Papa dulu” Ucap Rico. “Aku tidak butuh penjelasanmu” Tolak Mikaila yang lan