"Nadia," ucap Evan reflek saat menyadari siapa yang barusan bertabrakan dengannya. Yang semakin membuatnya terkejut adalah wajah Nadia yang tampak babak belur. "E-evan ...," cicit wanita bernama Nadia itu. Dia adalah mantan kekasih sekaligus mantan calon istri Evan. Tiba-tiba air mata Nadia tumpah. Ia pun segera berhambur ke pelukan Evan membuat laki-laki itu terkejut. Tak ingin menimbulkan spekulasi buruk hingga berujung kesalahpahaman, terlebih ia sudah menikah pun dengan Nadia, Evan pun segera mendorong karena dia pelan hingga pelukannya terlepas. "Van ...." Nadia menggigit bibir. Dari sikap Evan, kentara sekali ia menolak dipeluk oleh dirinya. Ia tahu, Evan pasti masih marah padanya karena sudah dia mengkhianatinya. "Van, bisa kita bicara sebentar?" ucap Nadia. "Maaf, aku masi