Bab 16. Karma

1219 Kata

Sejak pagi, Maira merasa suasana tempat bekerjanya sedikit berbeda. Jaki yang biasa ramah pun seakan menjaga jarak dan menatap sinis dirinya. Sementara Sumi justru menatapnya dengan tatapan mengejek. Maira ingin acuh tak acuh, tetapi lama-lama ia merasa risih sendiri. "Sum, kamu napa dari tadi liatin aku kayak gitu?" tanya Maira heran. "Nggak ada kok. Sana jauh-jauh, syuh syuh, jangan dekat-dekat, ya! Aku nggak mau ketularan sama kamu," ujar Sumi membuat Maira kebingungan. "Ketularan? Memangnya aku sakit menular? Dasar aneh!" "Ya, siapa tau. Cewek bispak kayak kamu tuh berbahaya. Bisa membawa penyakit tau nggak?" ejek Sumi. "Cewek bispak? Apa maksud ucapan kamu? Jangan sembarangan bicara, ya! Itu namanya fitnah." Maira jelas saja tersinggung saat mendengar kata-kata Sumi. Sumi tersen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN