Kandungan Clarissa semakin membesar, hitungan hari menuju persalinan semakin dekat. Namun, gairah dan keinginan untuk terus disentuh seolah tidak pernah pudar dari benaknya. Dia tidak pernah menolak saat Kendra ingin memeluk dan menciumnya. Kendra pun merasa cintanya pada Clarissa semakin hari semakin bertambah. Tibalah hari persalinan. Kendra dengan setia mendampingi Clarissa di ruang bersalin. Setelah berjam-jam berjuang, suara tangisan bayi akhirnya memecah keheningan. Namun, ada kebingungan di wajah dokter dan bidan yang saat itu membantu proses persalinan Clarissa. "Selamat, Tuan, Nyonya. Bayinya perempuan," kata dokter. "Perempuan? Bukankah hasil USG sebelumnya mengatakan jika bayi kami laki-laki?" Kendra terkejut karena sebelumnya ketika dia melakukan USG , jelas dokter yang meng
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari