Kezya berjalan pelan menuju kamar Lian, setelah beberapa hari kakinya mulai membaik walau belum bisa senormal biasanya.Perlahan tangannya membuka pintu kamar dan mengintip keberadaan sang pemilik kamar, matahari sudah terbit dari tadi, namun sang kakak masih enggan untuk bangkit. "Kak bangun, makan dulu," ujar Kezya dari arah pintu. "Kamu aja, jadwal ke kantor kakak nanti siang kan?" jawab Lian tanpa mengubah posisinya. Ia menjawab tanpa mengubah posisinya yang membelakangi pintu. Kezya menghela napas panjang, Lian sudah mulai sering lagi ke kantor, tapi hanya untuk mengurus urusan-urusan yang ia rasa penting. Setelah itu ia hanya akan berdiam diri sendirian, enggan untuk melakukan apapun seperti makan ataupun berbicara.Kezya kembali menutup pintu kamar dengan perasaan kecewa, tidak ada