Shindya memasukkan satu ponsel ke dalam laci lemari. Ia berniat hendak mengambil air minum ke dapur ketika mendengar suara benda jatuh. Cukup keras dan itu berasal dari samping rumah. Untuk sesaat, Shindya sampai terpaku. “Siapa itu?” Shindya mendekat ke sumber suara. Membuka gorden di ruang tamu rumahnya, melihat ke keberadaan rumah di sampingnya. “Lampu rumah Satria kenapa nyala? Bukannya Satria di rumah sakit tadi?” Merasa asal suara barusan dari rumah Satria, ia berniat hendak memastikan. Namun, langkahnya terhenti ketika Saskia datang dengan muka bantal, rambut panjangnya yang terurai, berantakan. “Mau ke mana, Kak?” “Kakak dengar suara benda jatuh dari rumah dia, tuh! Kakak mau lihat dulu ke sana.” Saskia mengernyit dahi, matai a menyipit seolah tak percaya dengan kata-kata kaka