Suara ketukan pada daun pintu mengalihkan atensi Hardi yang tengah menonton berita harian di televisi. Sudah sejak Sofia pulang ke rumah orang tuanya, Hardi seolah tidak punya semangat hidup. Hari-harinya diisi dengan kehampaan. Berdiam diri di rumah tanpa kegiatan. “Siapa itu, Di?” Ibunya dari dalam kamar bertanya pada Hardi. Pintu tak kunjung dibukakan oleh sang putra, wanita yang sehari-hari bekerja di kebun itu pun segera keluar. “Kenapa tidak dibuka pintunya, Di.” Hardi tidak menyahut. Tatapan matanya seakan kosong. Tayangan berita di televisi tak diidahkan. Pun dengan sang ibu yang dia abaikan. Ibu Hardi mendekat ke daun pintu. Dibukakannya benda bercat coklat tua itu dari dalam. Sofia dengan sang putra dalam gendongan lah yang datang berkunjung. Ibu Hardi langsung saja memelukny