Mobil yang baru saja datang memang membawa Delia. Wanita itu turun setelah sang sopir membukakan pintu. Delia masuk ke dalam resto menyapa para karyawannya. Kemudian, ia pun masuk ke dalam ruangan setelah meminta pada salah satu pelayan agar membawakan minuman hangat untuknya. Tentu saja Hardi langsung bersemangat. Ia melangkahkan kaki menuju pantry. Membuatkan Delia secangkir teh hangat, lalu membawakannya ke ruangan bosnya itu. Hardi mengetuk pintu itu sebelum masuk. Setelah terdengar sahutan barulah ia membuka benda akses keluar masuk tersebut dengan tangan kirinya, sementara tangan kanan ringkih membawa nampan. Baru saja semangat Hardi membumbung tinggi, sebab setidaknya ia bisa bicara satu-dua kalimat sembari mengantarkan minuman. Namun, harapannya kandas. Delia sedang melakukan